Atasi Kesulitan Belajar pada Peserta Didik

Atasi Kesulitan Belajar pada Peserta Didik, SMPN 3 Krian bekerjasama dengan Unair

Jum’at 3 Februari 2023, bertempat di ruang guru, seluruh Bapak/Ibu Guru SMPN 3 Krian menerima sosialisasi dari tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair (Universitas Airlangga Surabaya). Acara ini adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat yg dilakukan oleh perwakilan dari Tim Dokter Spesilasi Kejiwaan, adalah  dr. Dianasari, Sp.KJ, MARS, MBA, dr. Maria Magdalena Greda P, dan dr. Eden. Dalam paparan materinya, dr. Dianasari menyampaikan bahwa kesulitan belajar pada pelajar dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah adanya gejala ADHD.

ADHD (Attention Deficit / Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi cara kerja otak. Ditandai dengan sikap seseorang yang hiperaktif, sulit fokus, dan melakukan tindakan impulsif lainnya. Banyak penelitian mengungkapkan ADHD sering komorbiditas dengan beberapa gangguan kejiwaan seperti gangguan perilaku, ketidakmampuan belajar, depresi, dan gangguan kecemasan. “ADHD ini adalah hal yg serius pada anak, jika tidak ditangani secara berkelanjutan, maka bisa berdampak pada psiko sosialnya”, ujar dokter yg juga membuka praktik di RS. Anwar Medika Balongbendo tersebut.

dr. Dianasari lalu memberikan angket yg diberikan kepada seluruh Wali Kelas. Angket ini bertujuan untuk memitigasi adanya gejala ADHD pada peserta didik yang ada di SMPN 3 Krian. “Dengan mengisi angket tersebut, kami bisa melakukan skrining kembali dan mengetahui apakah ada siswa/siswi yang mengalami gejala ADHD ini”, tambahnya. Ditengah paparan, mewakili para guru, Ibu Yekti E, S.Pd bertanya kepada dr. Dianasari, yakni penanganan kondisi anak yang berbeda latar belakang keluarganya. “Nantinya akan ada minimal 5 kali pertemuan terapi dengan melihat gejalanya dulu, memungkinkan juga para orang tua akan dilibatkan”, tandasnya. “Oh, jadi orang tua juga bisa ikut ya bu, jadi sama-sama tau dan paham permasalahannya”, tambah Guru yg juga merupakan Guru Penggerak tersebut.

Di akhir slide paparannya, dr. Dianasari mengungkapkan bahwa ketertarikannya mendatangi SMPN 3 Krian adalah ada salah satu pasiennya yaitu siswa yang telah diberikan terapi / treatment dan hasilnya ada perubahan yang positif. “Harapannya dengan ibu dan bapak mengisi angket tersebut, kami bisa membantu menemukan gejala gangguan belajar serta dapat melakuan terapi perilaku kepada anak didik ibu bapak semua”, pungkasnya.

Red/SpentikaCreativeCamp