Resonansi penanaman karakter kurikulum 2013 & kurikulum merdeka

Resonansi penanaman karakter kurikulum 2013 & kurikulum merdeka


Oleh ;Su’eb Rizal, S.Pd. M.Pd

Kepala SMPN 3 Krian – Sidoarjo

Pada era moderen ini pendidikan karakter memang menjadi topik utama dalam dunia pendidikan,selain menjadi bagian penting dari proses pembetukan akhlak putra bangsa, pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi fondasi utama dalam mewujudkan dan men-sukseskan Indonesia emas pada tahun 2025 mendatang. Dalam UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sedang dalam Kepmendikbudristek Nomor 56 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pola Penanaman Karakter sesuai kurikulum 2013

Penerapan pendidikan karakter dalam implementasi kurikulum 2013 di sekolah kami diterapkan dalam program MKB (Membangun Karakter Belajar) melalui beberapa program yakni 6S (Senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan semangat); program 4 Kata Ajaib (Terima kasih, permisi, maaf, dan tolong); dan beberapa program karakter lainnya yang ditanamkan pada peserta didik meliputi :

a. Religius
b. Nasionalis
c. Integritas
d. Mandiri
e. Gotong Royong
Kekuatan

Terdapatnya perubahan karakter murid mulai dari adanya pembiasaan 6S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Semangat) setiap kali muirid bertemu dengan warga sekolah lainnya baik sesama teman termasuk guru, tenaga pendidikan lainnya, petugas kebersihan, petugas keamanan, bahkan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

Kelemahan

Monitoring perubahan karakter melalui program MKB (Membangun Karakter Belajar) masih belum maksimal, karena masih dilakukan masih manual dengan menggunakan checklist pada lembar monitoring.

Pola Penanaman dimensi P3 kurikulum Merdeka Belajar

Kami telah melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),dimana dalam setahun ini kami berencana melaksanakan 3 proyek. Sejauh ini, kami telah melaksanakan 1 proyek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” . Kegiatan pada proyek ini berfokus pada pengolahan sampah, baik organik maupun anorganik. Melalui proyek ini diharapkan terbentuk karakter : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia, Bergotong royong, dan Mandiri

Kekuatan :
1)Berfokus pada siswa dan aktivitasnya;
2)Menekankan pada proses pem-belajaran dan penguatan dimensi profil pelajar pancasila
3)Memiliki fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan :
1)Pada pembelajaran proyek diperlukan persiapan yang matang dan koordinasi yang solid antar panitia
2)Karena didominasi oleh aktivitas siswa, sehingga guru harus mampu merancang kegiatan yang menarik

Gambaran keberhasilan dalam Implementasi dimensi Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka Belajar dapat dilihat dalam proses kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstra-kurikuler, budaya sekolah, dan jejaring masyarakat maupun kegiatan lainnya, dimana salah satu konsentrasi Kurikulum Merdeka adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berfokus pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila (P3). Maka pelaksanaan Kurikulum Merdeka dikatakan berhasil jika dimensi P3 sudah terbentuk dalam pribadi murid, yakni apabila murid terbiasa serta membudayakan sikap-sikap dalam dimensi P3 baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Rencana dan tindakan tindakan dalam mengikutsertakan orang tua wali murid dalam implementasi dimensi Profil Pelajar Pancasila – Kurikulum Merdeka Belajar :

-Sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada wali murid yang bertujuan agar wali murid paham dengan kegiatan pembelajaran anaknya dan bisa memberikan dukungan sepenuhnya.
-Melibatkan wali murid dalam kegiatan P5, misalnya dengan mengundang beberapa dari wali murid yang memiliki kompetensi relevan dengan tema pembelajaran proyek.
Adapun jenis kegiatan dan program penguatan karakter yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah :
1.Substansi pesan upacara hari senin,meliputi :
a.Keselamatan Menyebrang di Jalan Raya Sekolah
b.Pembiasaan 6 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, dan Semangat ) dan 4 Kata Ajaib (Maaf, Tolong, Permisi, Terima Kasih)
c.Hidup Minim Sampah
d.Program Ekstrakurikuler
2. Jenis Perayaan Hari besar nasional
a.HUT RI
b.Hari Kartini
c.Bulan Bahasa
d.Hari Sumpah Pemuda
3. Peringatan Hari Besar Keagamaan
a.Pondok Ramadhan
b.Tahun Baru Islam
c.Hari Raya Idul Adha
d.Maulid Nabi
Implementasi Nilai Karakter sesuai Visi Sekolah

Implementasi penguatan nilai karakter yang diusahaklan sekolah telah disinergikan dengan Visi Sekolah dengan karakter Kurikulum 2013, maupun dimensi Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar.

Visi SMP Negeri 3 Krian adalah ”Berakhlak Mulia, Berkompeten, dan Berwawasan Global ” . Secara garis besarnya ternyata visi sekolah, karakter Kurikulum 2013, dan dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan tidak bertentangan. Sehingga kami cukup berfokus pada dimensi P3, sehingga dengan sendirinya Visi Sekolah dan karakter Kurikulum 2013 dapat terfasilitasi dengan baik.

Urgensi Naskah Kebijakan dalam Pembudayaan Karakter PPP

Urgensi naskah kebijakan pembudayaan karakter P3 berbasis kolaborasi sekolah – wali murid dalam implementasi dimensi P3 di sekolah sangat penting, karena kolaborasi antara sekolah dengan wali murid akan menentukan hasil belajar dan keberlanjutan program sekolah. Kolaborasi tersebut juga berpengaruh terhadap pembiasaan murid dalam implementasi dimensi Profil Pelajar Pancasila. Sekolah dan wali murid harus menyamakan persepsi terhadap Visi serta Misi sekolah agar tujuan belajar siswa bisa tercapai secara utuh.
Melalui deseminasi P5 pada pembelajaran diharapkan guru dapat memperkuat dan mempertajam pendidikan karakter peserta didik dalam menyikapi fenomena kehidupan yang terjadi di masyarakat pada masa kini. Selain itu guru dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam bentuk audio visual pembelajaran bermuatan Profil Pelajar Pancasila yang terintegrasi ke dalam penguatan pendidikan karakter. Sehingga dapat berdampak pada penguatan karakter baik/positif peserta didik di masa kebiasaan baru ini.

@@@&&&& Sekian &&&&@@